Halaman

Kembang Api dan Cucuran Air mata

0 komentar

Malam tahun baru, entah berapa ratus ribu ataupun jutaan yang terbakar hanya untuk menghiasi langit di malam tahun baru, bagi yang banyak duit mungkin kegembiraan melewati pergantian tahun itu tidak masalah, walau harus mengeluarkan ratusan ribu bahkan ratusan juta.untuk membeli kembang api dan teriakan histeris melihat langit penuh cahaya kembang api.

tapi bagi orang disudut desa sana, hanya terdengar kodok dan jangkrik, melepas tahun baru, tidak ada yang istimewa, bahkan ada yang bercucuran air mata karena esok harus puasa tak ada seliter beraspun untuk di masak dan di makan.

Ironis memang .....
disatu sisi si kaya dengan senyum bangga dan bahagia membakar kembang api dengan menghabiskan ratusan ribu hingga jutaan, tapi si miskin disana harus bercucuran air mata menahan lapar karena tidak ada uang uang membeli beras.


Maskna kebahagian bukan hanya untuk di nikmati dengan merayakan, tapi juga harus saling berbagi, berbagi di hari yang bahagia kepada orang-orang yang tidak mampu itu lebih bernakna , dari pada kita habiskan duit hanya untuk membuat langit penuh cahaya kembang api, sementara dimuka bumi disudut-sudut desa ada si miskin tua jompo yang kelaparan karena tidak ada bahan makanan untuk dimakan pada esok di tahun yang baru.

Doapun berbeda berkumandang, si kaya selalu berdoa di tahun yang baru akan mendapatkan rejeki yang lebih banyak lagi, sementara si miskin berdoa dan bersyukur agar tahun baru tidak menderita di tahun yang lalu.

Semoga di tahun baru ,tahun 2015 diawali dengan bersykur dan berbagi, jangan kita tutup mata, berhura-hura merayakan malam tahun baru lupa esok hari melihat si miskin kelaparan, mari di tahun yang baru ini kita lebih arif dan bijak dan selalu berbagi kepada yang tidak mampu, agar di tahun baru yang akan kita lewati penuh berkah dan bermakna.amin

                                                           Bekasi malam tahun Baru 2015